Petugas dari Dinas Kesehatan Kulonprogo melakukan fogging untuk mencegah penularan DBD di Wonosidi Kidul, Wates, Kulonprogo. (Foto dok/Dinas Kesehatan Kulonprogo)

KULONPROGO,iNews.id – Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Kulonprogo pada awal tahun 2020 cukup tinggi. Dinas Kesehatan mencatat, sampai saat ini sudah ada 145 warga yang positif DBD.

“Awal tahun ini kasusnya cukup tinggi, sudah ada 145 kasus,” kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kulonprogo, Baning Rahayu Jati, Selasa (28/4/2020).

Para penderita DBD ini tersebar di 12 kecamatan di Kulonprogo. Sebelumnya pada pertengahan bulan Maret lalu hanya ada 84 kasus. Namun dalam satu bulan terus melonjak hingga 61 kasus. Padahal pada 2019, kasus DBD hanya ada 259 kasus.

Selama ini daerah endemis DBD didominasi wilayah selatan yang merupakan dataran rendah. Namun tahun ini penyebarannya sudah merata. Bahkan beberapa kecamatan di Perbukitan Menoreh juga ditemukan kasus ini. Seperti di Kecamatan Kokap, Samigaluh, ataupun di Kalibawang dan Girimulyo.

Salah satu kasus yang cukup menonjol di Kecamatan Wates dengan 24 kasus. Disusul Kecamatan Lendah dan Nanggulan dengan 14 kasus.

Untuk mengantisipasi penularan, Dinas Kesehatan Kulonprogo terus mendorong masyarakat untuk melakukan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Salah satunya melibatkan masyarakat melalui gerakan satu rumah satu juru pemantau jentik.

“Untuk memutus mata rantai, tadi pagi kita fogging di Wonosidi Kidul (Wates), yang merupakan lokasi ke-10,” katanya.

Kabag Kesra Kalurahan Wates, Tri waluyo membenarkan adanya kasus DBD di wilayahnya melonjak. Salah satunya di ek Dusun Wonosidi Kidul, Wates yang ada 8 orang.

“Iya tadi pagi ada fogging di sana. Ada 8 orang yang kena,” ucap Tri Waluyo.


Editor : Kuntadi Kuntadi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network