JAKARTA, iNews.id - Obesitas atau kegemukan disebabkan oleh banyak hal. Kurang tidur khususnya pada orang berusia produktif berhubungan dengan risiko timbulnya obesitas di kemudian hari.
"Usia produktif kurang tidur ternyata bisa berhubungan dengan craving-nya jadi lebih. Nanti kalau craving timbul, excess kalorinya besar nanti jadi obesitas," ujar pakar gizi dr Eva Kurniawati, MGizi Sp GK, Selasa ( 7/3/2023).
Pakar gizi yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia (PDSGKI) itu menyebut seiring pertambahan usia, waktu tidur seseorang umumnya menjadi lebih pendek. Walau begitu, dia menyarankan agar kualitasnya tetap terjaga.
Durasi tidur seorang dewasa minimal sekitar tujuh jam per malam, sementara mereka yang berusia 13 tahun hingga 18 tahun yang direkomendasikan delapan hingga 10 jam per 24 jam.
Sementar untuk anak berusia enam hingga 12 tahun dan tiga hingga lima tahun yang masing-masing membutuhkan sembilan hingga 12 jam serta 10 - 13 jam per 24 jam termasuk tidur siang.
"Orang dewasa yang durasi tidurnya kurang dari tujuh jam setiap malam secara teratur dikaitkan dengan kesehatan yang buruk tak hanya penambahan berat badan dan memiliki indeks massa tubuh (IMT) 30 atau lebih tinggi namun juga berhubungan dengan munculnya diabetes, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, stroke, dan depresi," ujarnya.
Kriteria obesitas pada orang dewasa menurut Kementerian Kesehatan dapat dinilai berdasarkan indeks massa tubuh (IMT) atau BMI di atas 27 dan mengukur lingkar perut untuk menunjukkan obesitas sentral. "Pria dikatakan obesitas sentral bila memiliki lingkar perut lebih dari 90 cm, sementara wanita di atas 80 cm," katanya.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait