Kasus kematian akibat Covid-19 di Myanmar tinggi. Banyak pasien yang meninggal akibat tak mendapat oksigen. (Foto : Reuters)

YANGON, iNews.id - Badai Covid-19 landa Myanmar. Negara itu pada Minggu melaporkan penambahan 3.461 kasus baru sehingga totalnya menjadi 192.213 orang. Kasus kematian juga bertambah 82 menjadi 3.838 orang. 

Para pakar kesehatan mengatakan, kasus infeksi yang sebenarnya mungkin jauh lebih tinggi mengingat masih rendahnya tes Covid-19, apalagi negara itu dilanda krisis politik yang memicu demonstrasi besar selama beberapa bulan.

Otoritas militer berjanji menambah pasokan oksigen bagi pasien Covid-19, di tengah kelangkaan pasokan akibat tingginya permintaan.

Juru bicara Angkatan Darat Zaw Min Tun mengatakan, pemerintah sedang mempersiapkan 14 lokasi yakni rumah sakit militer sebagai tempat perawatan pasien Covid-19. Selain itu fasilitas oksigen akan dioperasikan dalam kapasitas penuh untuk memenuhi kebutuhan.

Seorang perwakilan Kementerian Kesehatan Myanmar mengatakan, pasokan oksigen perlu diawasi untuk menghindari penimbunan.

"Beberapa orang mungkin tidak terjangkit Covid-19, tapi menimbun sejumlah besar tabung di rumah mereka," kata pejabat itu.

Foto-foto yang beredar di media sosial menunjukkan antrean panjang warga di Kota Yangon untuk mengisi ulang tabung oksigen. Seorang penduduk mengaku telah menyewa tabung oksigen dan mengisi ulang pada akhir pekan lalu setelah ayahnya sesak napas. Namun setelah habis, dia kebingungan mencari persediaan.

"Bagaimana jika kami tidak bisa mendapatkan oksigen dan ayah saya meninggal," kata pria berusia 24 tahun, yang meminta namanya tak disebutkan, dikutip dari Reuters, Senin (12/7/2021).

Penduduk lain mengatakan, banyak warga terpaksa menggunakan tabung oksigen dari industri pengelasan.

Seorang dokter yang membuka konsultasi telepon bagi pasien Covid-19 mengatakan, banyak orang terinfeksi yang meninggal karena tak mendapatkan oksigen.

Kabar mengendai kondisi Covid-19 Myanmar sampai ke telinga Aung San Suu Kyi meskipun dia berada dalam tahanan militer pascapenggulingan pada 1 Februari lalu.

Kepada pengacaranya, Khin Maung Zaw, Suu Kyi menyampaikan keprihatinan atas memburuknya wabah virus corona.


Editor : Ainun Najib

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network