YOGYAKARTA, iNews.id - Pemerintah Kota Yogyakarta secara lebih intensif mengimplementasikan Program Gage (Gandeng Gendong). Salah satu program yang digiatkan yakni pemasaran digital menuju UMKM di era normal baru.
Perekonomian Kota Yogyakarta ditopang oleh sektor utama jasa, pariwisata dan pendidikan. Pemasukan dari sektor tersebut merosot sejak pandemi Covid-19.
Mereka yang paling terdampak yakni UMKM. Mereka memiliki berbagai permasalahan antara lain penurunan omset penjualan, tersendatnya permodalan, distribusi terhambat, kesulitan bahan baku, produksi menurun dan PHK buruh.
Saat ini, pelaku UMKM beralih produk disesuaikan dengan momentum kebutuhan di masa pandemi yaitu antara lain produk masker, alat pelindung diri (APD), minuman herbal dan kuliner. Selain itu juga diperlukan perubahan orientasi metode pemasaran melalui perdagangan elektronik (e-commerce) untuk memperluas pangsa pasar (marketshare) dan meningkatkan omzet penjualan. Upaya ekspansi marketing yang dapat diaplikasikan melalui platform digital menjadi salah satu solusi permasalahan pemasaran UMKM.
Untuk menghidupkan UMKM, Pemerintah Kota Yogyakarta secara lebih intensif mengimplementasikan Program Gage (Gandeng Gendong). Filosofi Program Gage yakni pihak yang besar/kuat menggandeng dan menggendong UMKM untuk bekerja sama membangun aliansi bisnis menuju kemajuan bersama.
Program Gage dilaksanakan secara komprehensif dan terintegrasi dengan melibatkan 5K (Pemerintah Kota, Kampus, Korporasi, Komunitas dan Kampung). Dalam Digital Marketing telah dilakukan kerja sama dengan salah satu korporasi untuk memfasilitasi media promosi produk UMKM lokal untuk meningkatkan omzet penjualan UMKM di Kota Yogyakarta di masa pandemi Covid-19.
Selain itu, sebagai upaya membantu memperluas pemasaran produk UMKM di era normal baru, maka Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Nakertrans Kota Yogyakarta memfasilitasi pembuatan film promotif beberapa produk UMKM yang telah terkurasi sekaligus fasilitasi media promosi digital melalui televisi.
Sebagai rangkaian pendampingan UMKM, terlebih dahulu diintervensi melalui kegiatan pelatihan dan pendampingan oleh tenaga ahli pendamping UMKM. Mereka akan dibekali materi aspek kualitas produk, branding, packaging, labelling hingga digitalisasi pemasaran.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait