Sampah di TSP Piyungan hanya ditumpuk dan ditimbun. Lokasi ini dulunya lembah sekarang jadi bukit sampah. (Foto : Facebook)

sebenarnya sudah ada depo Sampah yang berdiri di Bantul. Dan nanti rencananya depo tersebut akan dimaksimalkan dengan menjadikannya sebagai tempat pengolahan sementara. Di tempat tersebut nantinya akan mengelola sampah.

"Rencananya di Niten Sewon dan Banguntapan. Sekarang di Niten telah menampung sampah 5-6 ton dan Banguntapan 20 ton seharinya,"ujar dia.

Dua tempat tersebut sengaja dipilih karena memang di kedua wilayah yaitu Banguntapan dan Sewon memiliki populasi penduduk yang cukup padat dibanding Kapanewon lainnya. Sehingga volume sampah yang dihasilkan juga cukup banyak.

Pihaknya juga berencana akan menerapkan sistem tarif baru untuk pelanggan sampah. Nantinya akan ada semacam 'reward and punishment' untuk para pelanggan sampah mereka. Di mana akan ada insentif khusus bagi masyarakat atau pelanggan yang berhasil mengurangi volume sampahnya.

"Namun nantinya hal tersebut akan diberikan kepada kelompok-kelompok yang berhasil mengurangi produksi sampah,"ujar dia.

Sementara tarif yang berlaku saat ini masih flat yaitu Rp7.600 per rumah tangga. Sehingga berapapun sampah yang dihasilkan para pelanggan hanya membayar dalam jumlah rupiah yang sama.


Editor : Ainun Najib

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network