Dengan melesat secepat itu, Zircon tidak mungkin dicegat, bahkan dideteksi oleh sistem pertahanan anti-pesawat yang ada saat ini, termasuk milik Amerika Serikat (AS). Sistem pertahanan yang ada saat ini didesain untuk mencegat proyektil yang melaju lebih lambat.
Meski menyandang status rudal anti-kapal, Zircon punya fungsi serbaguna, yakni menyerang target di darat.
Selain kapal permukaan, Zircon juga akan digunakan kapal selam. Uji tembak pertama dari kapal selam dilakukan kapal nuklir Severodvinsk pada Oktober 2021.
Kemampuan lain dari Zircon adalah tabung peluncuranya masih bisa menggunakan perangkat yang sama dengan rudal lain, seperti rudal jelajah Kalibr atau Oniks. Secara teori, kompatibilitas seperti itu memungkinkan Zircon dipasang pada salah satu kapal pengangkut rudal jelajah AL Rusia.
Sementara itu Rusia belum mengungkap secara resmi jangkauan operasional rudal Zircon. Namun pada Februari lalu, komandan kapal perang Laksamana Gorshkov, Igor Krokhmal, mengatakan jarak maksimum yang bisa ditempuh rudal ini adalah 1.500 km.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait