Sebenarnya, lanjut dia, ada pelajar lain yang juga telah menjadi korban dari pelaku. Hanya saja polisi tidak berhasil mengidentifikasi identitas dari korban anak di bawah umur sebelum N. Karena korban konon sudah menghilang.
Tri Panungko menandaskan sampai saat ini N statusnya hanyalah korban, bukan tersangka. Menurut Tri, meskipun pelaku meminta korban N untuk mencari pelajar lain untuk menjadi pemuas nafsu pelaku, tetapi N tidak melakukan perekrutan. "N itu tidak mencari atau merekrut. Caranya hanya mulut ke mulut,"ucapnya.
Dia menambahkan 17 anak yang menjadi korban selama 6 bulan tersebut berasal dari sekolah yang berbeda. Namun ada juga yang berasal dari sekolah yang sama karena perekrutannya memang dari pertemanan para korban.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait