SLEMAN, iNews.id - Seorang warga Donokerto Kapanewon Turi ditemukan meninggal di kebun salak di Padukuhan Gading Kulon Kalurahan Donokerto, Rabu (15/6/2022) dengan luka tusuk. Dia ternyata meninggal karena dianiaya lantaran tepergok hendak mencuri cabai.
Wakapolres Sleman Kompol Toni Priyanto menuturkan, dugaan penganiayaan hingga menyebabkan WBP (44) meninggal dunia tersebut, bermula saat pelaku HH diberitahu oleh saudaranya yakni S jika cabai di sawahnya sering hilang dicuri. Selain kerabat, S juga tetangga HH.
"Dan Selasa (14/6/2022) malam HH menawarkan diri untuk ikut menemani S ronda malam untuk menangkap pencuri cabai di ladangnya," kata dia.
Setelah itu, Rabu (15/6/2022) dinihari, sekitar pukul 04.00 WIB, HH dijemput S untuk pergi ke sawah. Keduanya pergi ke sawah berboncengan menggunakan sepeda motor milik S. Mereka bermaksud untuk mengintai pencuri.
Tanpa sepengetahuan S, ternyata HH sudah membawa clurit. Celurit tersebut rencananya memang akan digunakan untuk melukai pencuri jika tertangkap. Keduanya kemudian melakukan pengintaian di tempat yang tersembunyi.
"Setengah jam kemudian, keduanya melihat korban masuk ke sawah dari arah barat. Tampaknya WBP hendak mencuri (cabai)," ujarnya.
Pelaku anak dan S yang masih berstatus saksi terus mengintai. Keduanya menunggu sampai korban terlihat benar-benar sedang memetik cabai. Sehingga keduanya memiliki alasan untuk mengamankannya.
Melihat korban sedang memetik cabai, keduanya lalu keluar dari persembunyian. Mereka mendekati korban diam-diam dengan mengendap-endap sehingga tidak diketahui korban. "Kemudian HH dan S mengepung korban,"papar dia.
Karena tertangkap tangan melakukan pencurian, korban kemudian ingin melarikan diri. Korban berlari ke arah jalan aspal di sebelah barat. Dengan sigap, HH mengejar korban dan berhasil meraihnya dengan maksud menangkapnya.
Setelah itu, HH langsung menyabetkan clurit ke arah korban sebanyak enam kali. Dua kali kena tubuh korban dan empat kali tidak mengenai sasaran. Setelah menyabet korban, HH berlari sambil memegang jaket korban.
"HH berusaha memegang jaket korban karena menduga korban hendak melarikan diri," kata dia.
Hanya saja kemudian HH gagal mencegah korban kabur, HH terjatuh dan korban melarikan diri memasuki kebun salak. Meski mengetahui korban melarikan diri masuk ke kebun salak, keduanya memutuskan untuk mengejarnya.
Keduanya kemudian kembali dan memberitahukan kejadian tersebut ke tokoh warga setempat. Dan sekira pukul 08.00 WIB warga menemukan korban dan memberitahukan kepada dukuh setempat sebelum akhirnya diteruskan ke polisi.
"Pelapor sebenarnya adalah adik korban. Saat itu korban ditemukan dalam keadaan muka pucat, mulut terbuka, badan menyandar tapi tidak bergerak di kebun salak," ujarnya.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait