YOGYAKARTA, iNews.id - Sudah 15 tahun, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas menjadi senator asal DIY yang duduk dalam keanggotaan Dewan Perwakilan Daerah (DPD).
Pada Pemilu 2019 mendatang, permaisuri Raja Keraton Yogyakarta ini akan kembali maju untuk periode keempatnya. Lantas seperti apa izin yang diberikan Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X yang juga Gubernur DIY ini. "Tentu untuk maju lagi saya harus mendapat palilah (izin) dari Ngarso Dalem (Sultan)," kata GKR Hemas saat bincang media dan tumpengan wiwitan dan perkenalan tim suksesnya di Keraton Kilen, Yogyakarta Sabtu (22/9/2018).
Menurut Hemas, banyak sekali desakan kepada dirinya untuk maju dalam pencalonan DPD. Baik dari elemen masyarakat, lurah hinga dari kaukus perempuan Indonesia. Termasuk belum maksimalnya perjuangan di DPD memperjuangkan kaum pinggiran dan kaum marginal.
Namun alasan itu tidak bisa dipenuhi jika tidak ada restu dari Sultan. Saat memberikan izin, Sultan memberikan nasehat yang isinya. "Wes ora enom meneh. Isik kuat ora. Sik iso ngukur awakmu dhewe. (Kamu sudah tidak muda lagi. Masih kuat atau tidak. Yang bisa mengukur badanmu sendiri)," kata Hemas menirukan titah atau palilah Sultan kepada dirinya.
GKR Hemas mengakui sebagai seorang istri, sudah terlalu lama meninggalkan keluarga sebagai wakil rakyat di DPD. Tiga periode atau 15 tahun menjadi senator membuatnya lebih banyak berada di Jakarta. Meski begitu, dia tetap menyempatkan untuk pulang ke Yogyakarta menemui keluarga dan mendampingi suami sebagai raja maupun Gubernur DIY.
GKR Hemas kemudian mengajak kepada masyarakat dan semua parpol dan tim sukses untuk melakukan kampanye yang damai, menghindari kekerasan, hoaks dan kampanye hitam.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait