Lurah Seloharjo, Mahardi Badrun saat meninjau kandang ternak milik warga. (Foto : MPI/Erfan Erlin)

Dia mengungkapkan sapi di wilayahnya mulai banyak terkena PMK itu dua pekan terakhir. Untuk mengobatinya membutuhkan biaya ekstra. Karena mereka harus mendatangkan mantri untuk menyuntik sapi.

Dan sekali mengundang mantri hewan, peternak harus mengeluarkan biaya Rp120.000. Padahal minimal dua hingga tiga kali mantri hewan diundang untuk mengobati sapi.

Sebenarnya, PMK sudah ada sejak dahulu kala. Dan biasanya dulu peternak menamai PMK adalah penyakit "gomen" namun kali ini penyakit "gomen" yang lebih parah dan bisa menyebabkan ternak mati.

Pihaknya juga sudah melaporkan adanya belasan ternak sapi mati ke Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bantul namun sejauh ini para peternak sendiri yang berusaha untuk mengobati ternaknya yang terpapar PMK.

Terpisah, Tugiyem (55) warga Padukuhan Pentung mengaku mengalami kerugian hingga Rp30 juta akibat terjangkit PMK. Pasalnya anak sapinya yang berusia 3 bulan mati akibat PMK pada akhir Bulan Juni yang lalu.

"Pedetnya (anak sapi) mati terus sepekan setelahnya disusul indukannya yang mati. Indukan metal harganya kan mahal,"ujarnya.


Editor : Ainun Najib

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network