KULONPROGO, iNews.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulonprogo minta warga untuk meningkatkan kewaspadaan dengan potensi bencana hidrometeorologi. Puncak musim penghujan akan terjadi antara pertengahan Februari hingga awal Maret yang rawan menyebabkan banjir, tanah longsor dan angin kencang.
“Kami minta warga untuk meningkatkan kewaspadaan, karena dalam beberapa hari intensitas hujan tinggi,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kulonprogo Joko Satya Agus Nahrowi, Rabu (15/2/2023).
Hari ini ada belasan kejadian tanah longsor, pohon tumbang yang menimpa rumah penduduk dan menutup jalan. Bahkan pada Selasa (14/2/2023) warga Samigaluh tewas tertimpa tiang listrik yang tumbang.
”Wilayah Perbukitan Menoreh rawan dengan tanah longsor. Tetapi di selatan yang rendah rawan banjir dan angin kencang,” ujarnya.
Untuk itulah Joko mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan. Apalagi mereka yang tinggal di perbukitan yang rawan. Jika hujan deras dengan waktu yang lama, disarankan untuk mengungsi ke lokasi yang aman.
Pohon tumbang di Kalisana, Sentolo menimpa rumah milik Lesno sehingga bagian atapnya hancur. Beruntung saat kejadian korban berada di salah satu kamar yang lain, sehingga selamat.
Hujan deras yang mengguyur Kulonprogo juga menggenangi halaman Balai Kalurahan Ngentakrejo, Lendah. Ini merupakan kejadian yang pertama karena sebelumnya belum pernah ada kejadian. Biasanya selang beberapa jam, air akan hilang.
“Baru kali ini halaman balai desa tergenang sampai begitu,” kata Lurah Ngentakrejo, Sumardi.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait