Pengamatan visual aktivitas Gunung Merapi beberapa waktu lalu. (Foto: dok iNews)

YOGYAKARTA, iNews.id - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat terjadinya enam kali gempa guguran di Gunung Merapi selama periode pengamatan Rabu (23/10/2019) pukul 00:00-24:00 WIB. Getaran ini akibat bongkahan-bongkahan batuan berukuran besar terlepas dari kubah lava.

Kepala BPPTKG Hanik Humaida mengatakan, pada periode pengamatan itu juga tercatat ada empat kali gempa hybrid atau fase banyak, satu kali gempa tektonik dan dua kali gempa vulkanik dalam serta sekali getaran low frequency.

Hasil pengamatan visual, tampak asap solfatara berwarna putih keluar dari Gunung Merapi dengan intensitas tipis hingga sedang dengan ketinggian 25 meter di atas puncak.

“Untuk pengamatan hari ini hingga pukul 06:00 WIB, kami mencatat tidak ada guguran lava yang keluar dari Gunung Merapi,” ujar Hanik, Kamis (24/10/2019).

Menurutnya, hingga saat ini, BPPTKG tetap mempertahankan status Gunung Merapi pada Level II atau Waspada. Selain itu tidak merekomendasikan kegiatan pendakian, kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian yang berkaitan dengan mitigasi bencana.

“Kami (BPPTKG) mengimbau warga tidak beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi,” katanya.

Sehubungan semakin jauhnya jarak luncur awan panas guguran Merapi, BPPTKG meminta warga yang tinggal di kawasan alur Kali Gendol meningkatkan kewaspadaan.

Selain itu tidak terpancing isu-isu mengenai erupsi Gunung Merapi yang tidak jelas sumbernya dan tetap mengikuti arahan aparat pemerintah daerah atau menanyakan langsung ke Pos Pengamatan Gunung Merapi atau kantor BPPTKG.


Editor : Donald Karouw

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network