Dalam sepekan terakhir, Gunung Merapi tercatat mengalami 68 kali gempa awan panas guguran, 131 kali gempa vulkanik dalam, 42 kali gempa vulkanik dangkal, 271 kali gempa fase banyak, 1.020 kali gempa guguran, dan empat kali gempa tektonik.
BPPTKG menyampaikan bahwa aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif dengan status masih tetap Siaga atau Level III.
Adapun, potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan hingga barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal lima kilometer, dan Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng sejauh maksimal tujuh kilometer.
Pada wilayah tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal tiga kilometer dan Sungai Gendol mencapai lima kilometer. Lontaran material vulkanik jika terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius tiga kilometer dari puncak.
BPPTKG mengimbau Pemerintah Kabupaten Sleman, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali, dan Kabupaten Klaten agar melakukan berbagai mitigasi dalam menghadapi ancaman bahaya erupsi yang terjadi saat ini, di antaranya peningkatan kapasitas masyarakat dan penyiapan sarana prasarana evakuasi.
Selain itu, masyarakat diminta tidak melakukan kegiatan apa pun di daerah potensi bahaya, guna mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dan mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Editor : Aditya Pratama
Artikel Terkait