BPPTKG Mencatat ada dua kubah lava di puncak Merapi yang bisa memicu terjadinya awan panas guguran. (foto: istimewa)

Aktivitas Gunung Merapi berupa APG terjadi pada Tanggal 27 November, 1 dan 4 Desember 2023. Kejadian APG selalu diawali dengan hujan, baik di puncak maupun lereng di sisi barat daya.
  
"Berdasarkan hasil validasi dengan data drone tanggal 9 Desember 2023, jarak luncur APG mencapai 3.800 meter ke arah Sungai Bebeng-Krasak," katanya. 

Aktivitas kegempaan di Gunung Merapi didominasi oleh gempa Multifase (MP) dan gempa Guguran (RF). Sejak bulan Agustus 2023, gempa MP terekam rata-rata 188 kejadian/hari, gempa Volkano-Tektonik Dangkal 5 kejadian/hari, dan gempa RF sebanyak 129 kejadian/hari. 

Berdasarkan analisis foto udara tanggal 16 November 2023, volume kubah barat daya terukur sebesar 3.348.600 m3 dan kubah tengah sebesar 2.358.000 m3. Sedangkan berdasarkan foto udara menggunakan drone thermal tanggal 5 Desember 2023, titik panas tertinggi di kubah barat daya mencapai 286,7 derajat Celcius, lebih rendah dari suhu pengukuran sebelumnya. 

"Titik panas tertinggi di kubah tengah kawah mencapai 209,2 SC, lebih tinggi dari hasil pengukuran sebelumnya,” kata dia. 

Agus mengatakan, dari pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya APG di dalam potensi daerah bahaya. BPPTKG meminta kepada para pemangku kepentingan dalam penanggulangan bencana Gunung Merapi direkomendasikan kepada Pemerintah Kabupaten Sleman, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten agar melakukan upaya-upaya mitigasi dalam menghadapi ancaman bahaya erupsi Gunung Merapi. 


Editor : Kuntadi Kuntadi

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network