YOGYAKARTA,Inews.id – Pemerintah Daerah (Pemda) DI Yogyakarta menyiapkan program Bina Pancasila dan wawasan kebangsaan bagi masyarakat, khususnya generasi muda. Tujuan program itu untuk meredam berbagai permasalahan yang dihadapai generasi saat ini. Seperti permasalahan intoleransi, kenakalan remaja, hingga kejahatan yang mengarah pada terorisme dan radikalisme.
Program yang dinamakan Sinau Bareng Pancasila 2018 merupakan kelanjutan program yang dilaksanakan di tahun sebelumnya. Hanya saja pada tahun ini, ada inovasi agar kegiatan itu bisa lebih tepat sasaraan dengan menggandeng Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Badan Kesatuan Berbangsa dan Politik (Kesbangpol) DIY.
Pemda DIY akan melaksanakannya di lima kabupaten/kota dengan anggaran mencapai Rp1,4 miliar. “Ini kelanjutan dari program tahun lalu setelah dievaluasi," kata Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto, Rabu 7 Februari 2018.
Dia mengatakan, penyempurnaan itu di antaranya menyangkut pada kurikulum. Peserta akan mendapatkan buku "Pancasila Dasar Negara" dengan model tidak hanya diskusi tetapi juga studi kasus dari hasil penelitian Pusat Studi Pancasila UGM. "Program ini rencananya akan hadir di 79 kecamatan se-DIY dengan 10 pertemuan di kabupaten/kota. Dananya dibiayai APBD senilai Rp1,4 miliar," tutur Politisi PDIP tersebut.
Seketaris Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) DIY, Sugeng Irianto mengatakan, program itu tidak hanya menyasar pada generasi muda saja. Namun juga bagi aparatur sipil negara (ASN). Mereka juga akan mendapatkan pembelajaran pancasila melalui Balai Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Kepegawaian. "Yogyakarta menjadi daerah rawan intoleransi sejajar dengan DKI," katanya.
Sekretaris Pusat Studi Pancasila (UGM), Surono, menambahkan, perlu ada indeks ketahanan pancasila. Instrumen itu juga sudah didiskusikan sampai generasi muda untuk melihat seberapa mereka mampu bertahan dalam ideologi pancasila. Ujicoba empirik sudah dilakukan di lima Provinsi di Indonesia, dengan penjabaran dari kelioma sila Pancasila,” tutur Surono.
Materi yang akan diberikan dalam program itu yakni seputar Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Strategi Deteksi dan Cegah Dini Potensi Konflik di DI Yogyakarta.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait