Tugu Yogyakarta sebagai bagian SUmbu Filosofi. (Foto Ilustrasi : Antara)

YOGYAKARTA, iNews.id - Pemda DIY menindaklanjuti Penetapan Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO dengan menggelar Satu Aksi Sumbu Filosofi: Budaya Jogja Mendunia (Si Sufi Jogja). Kegiatan ini berupa pengelolaan kawasan terpadu berbasis pemberdayaan budaya dan ekonomi masyarakat.

Kepala Dinas Kebudayaan DIY Dian Lakshmi Pratiwi mengatakan, dalam menata kawasan sumbu filosofi harus disesuaikan dengan ketentuan dan guideline pengelolaan bertaraf internasional. 

“Penataan ini tidak dari nol, karena Pemda DIY sebagian sudah melaksanakan isi dokumen tersebut melalui program dan kegiatan di RPJMD yang disinkronkan dengan management plan yang diserahkan ke UNESCO,” kata dia, Rabu (27/9/2023). 

Management plan merupakan dokumen rencana pengelolaan kawasan warisan dunia yang mampu menjamin kelestarian nilai penting universal yang menjadi kriteria penetapan sumbu filosofi. Dokumen ini memuat rencana mengatasi lima faktor tekanan terhadap kawasan, yaitu tekanan pembangunan, lingkungan, kesiapsiagaan terhadap bencana, pariwisata dan kebudayaan yang berkelanjutan serta pemberdayaan masyarakat sekitar. 

“Dokumen itu masuk rencana pengelolaan induk dan rencana pengelolaan per atribut atau isi dari nominasi,” katanya. 

Untuk mewujudkannya butuh kolaborasi antara Pemda DIY, Pemkot Yogyakarta, Pemkab Bantul serta Keraton Yogyakarta. Keempatnya merupakan pengelola kawasan warisan dunia dari Tugu Pal Putih-Keraton Yogyakarta sampai Panggung Krapyak.


Editor : Kuntadi Kuntadi

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network