Beberapa lokasi rawan macet seperti destinasi wisata dan pusat oleh-oleh juga menjadi perhatian kepolisian dengan menempatkan petugas. "Tidak mungkin melarang wisatawan masuk ke sentra oleh-oleh karena mereka sudah jauh-jauh datang ke Yogyakarta," katanya.
Oleh karenanya, lanjut dia, yang bisa dilakukan adalah mengupayakan lalu lintas tetap terkendali dan lancar meskipun akan padat.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta Agus Arif mengatakan, penerapan rekayasa lalu lintas akan langsung dilakukan jika terjadi ekskalasi volume kendaraan di dalam kota.
"Misalnya di Jalan Margo Utomo sudah padat dan tidak mampu lagi menampung kendaraan yang akan masuk Malioboro, maka yang harus dilakukan adalah melakukan rekayasa supaya arus mengalir," katanya.
Selain pembatasan, rekayasa juga dilakukan dengan menambah jarak tempuh atau mengalihkan kendaraan ke ruas jalan lain supaya arus tetap mengalir.
"Simpul-simpul kepadatan di antaranya Malioboro, Tugu, kawasan Keraton, sentra kuliner dan oleh-oleh, hingga destinasi wisata," katanya.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait