Sejumlah warga berebut gunungan saat prosesi Grebeg Syawal 1440 H di Masjid Gede Kauman, Yogyakarta dua tahun lalu. (Foto: Antara)

Penghageng Kawedanan Hageng Panitrapura Keraton Yogyakarta GKR Condrokirono mengungkapkan, kendati acara ditiadakan, akan tetap melakukan penyesuaian prosesi pembagian rengginang secara terbatas untuk kalangan internal Keraton.

"Rengginang ini juga akan dibagikan ke dua tempat yang berbeda sebagaimana Grebeg pada umumnya, yakni Puro Pakualaman dan Kepatihan," kata Condrokirono.

Menurutnya, meski arak-arakan gunungan dan prajurit pada Grebeg Syawal tidak diselenggarakan, makna acara tradisi tersebut tidaklah hilang.

"Meski tidak ada prosesi arak-arakan prajurit dan gunungan, Grebeg tetap tidak kehilangan esensinya, yakni perwujudan rasa syukur dari raja atas melimpahnya hasil bumi yang dibagikan untuk rakyatnya," kata putri kedua Sultan HB X tersebut.


Editor : Donald Karouw

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network