Jika ada anggota FKJR yang menyalahgunakan wewenangnya karena baju adat, maka pihaknya tidak akan segan-segan menindak dengan keras kepada semua anggota. Ia menandaskan jika FKJR memiliki kewajiban menjaga keamanan dan kenyamanan DIY.
Ketua Dewan Pendiri FKJR Kusnanto mengatakan, organisasinya memiliki kewajiban untuk menjaga keamanan DIY. Beberapa waktu lalu telah menjadi mediator untuk menyelesaikan permasalahan yang ada agar Yogyakarta tetap aman.
"Jangan sampai terulang kembali peristiwa tersebut," ujarnya
Menurutnya, Yogyakarta dikenal dengan keanekaragaman budayanya, karena hampir semua adat ada di Yogyakarta. Hal ini menjadikan Yogyakarta dikenal sebagai barometer Indonesia karena beragam suku dan etnik yang ada.
Menurutnya, organisasi ini muncul dengan menguatnya pandangan jika masyarakat Yogyakarta direduksi menjadi minoritas di kampung halamannya. Hal ini terjadi karena ada konflik komunal antar etnis yang dianggap sebagai ancaman eksistensial terhadap identitas dan budaya. Selain itu, juga dipicu maraknya usaha hiburan serta suburnya usaha jasa keuangan maupun pembiayaan.
“Keprihatinan atas ancaman itulah mejadi dasar utama terbentuknya ormas Forum Komunikasi Jogja Raya untuk mendukung situasi Kamtibmas Yogyakarta agar tetap kondusif," ujarnya
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait