Tanggul Sungai Sen di Kecamatan Panjatan, Kabupaten Kulonprogo jebol dan merendam dua kecamatan. (Foto: iNews.id/Budi Utomo)

KULONPROGO, iNews.id - Polres Kulonprogo mengerahkan puluhan personel untuk berpatroli keliling kampung yang terdampak banjir di Kecamatan Panjatan dan Lendah. Selain memantau kondisi perkembangan banjir, polisi juga mengimbau warga untuk siaga menghadapi ancaman banjir susulan.

Sambil berjalan kaki, sebagian petugas itu berkeliling kampung memantau tiap titik desa yang terendam banjir. Sebagian lainnya berpatroli menggunakan sepeda motor dan bersiaga di jalan dengan mobil patroli untuk mengevakuasi warga jika sewaktu-waktu air kembali naik.

Banjir akibat jebolnya tanggul Sungai Sen itu telah merendam ratusan rumah warga di dua kecamatan. Sebagian warga kini masih bertahan di pengungsian darurat. Sementara sisanya sudah kembali ke rumah lantaran air sudah berangsur-angsur surut.

Petugas Polres Kulonprogo berpatroli menggunakan sepeda motor di kawasan banjir yang melanda Kecamatan Panjatan. (Foto: iNews.id/Budi Utomo)


Kapolsek Panjatan AKP Gunardi Tejamurti mengatakan patroli tersebut untuk memantau dan memberikan peringatan dini kepada warga apabila sewaktu-waktu debit air terus mengalami kenaikan.

“Patroli ditingkatkan untuk meminimalisasi adanya korban akibat banjir. Ada sekitar 20 petugas yang disiagakan dibantu personel TNI, juga relawan,” kata Gunardi, Minggu (10/12/2017).

Camatan Panjatan, Sudarmanto mengatakan pascabanjir sepekan lalu, pihaknya sudah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk menangani tanggul Sungai Sen yang jebol.

“Penanganan sudah dilakukan meski belum sempurna, namun terjangan air kembali membuat beberapa titik tanggul jebol lagi. Sedangkan akses ke lokasi cukup sulit,” ucapnya.

Meski saat ini banjir mulai surut, aktivitas warga masih terganggu. Banjir yang datang kedua kalinya itu membuat warga khawatir terjadi banjir susulan terutama jika terjadi hujan deras.

Salah seorang warga, Sukirjo mengatakan warga untuk sementara mengungsi di jalan dan mulai membuat tenda pengungsian terutama untuk hewan ternak. “Sejak tadi pagi air mulai naik dan banyak juga rumah warga yang terendam,” katanya.

Warga membangun tenda darurat untuk ternak mereka agar tidak terjebak banjir. (Foto: iNews.id/Budi Utomo)


Sebelumnya, banjir melanda ratusan rumah di sejumlah desa di Kecamatan Panjatan dan Lendah. Banjir terjadi akibat tanggul Sungai Sen jebol karena tidak kuat menahan debit air setelah hujan deras mengguyur wilayah itu semalaman. Tanggul Sungai Sen yang jebol mencapai panjang sekitar 10 meter di wilayah Krembangan, Kecamatan Panjatan.


Editor : Kastolani Marzuki

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network