YOGYAKARTA, iNews.id - Penjualan peti mati di sejumlah wilayah meningkat, namun tidak terjadi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Penjual justu mengaku orderan peti jenazah menurun.
Salah satu penjual peti mati di kawasan Jalan Brigjen Katamso, Yogyakarta, Iwing Endar Sukarmijam (57), mengaku sepi orderan sejak tiga bulan terakhir. Iwing mengaku tak memiliki jaringan untuk menjual peti ke rumah sakit.
"Saya enggak punya link ke rumah sakit, jadi memang ini penjualan peti di tempat saya turun," ucap Iwing, Jumat (18/9/2020).
Iwing mengaku jaringan dengan rumah sakit sangat diperlukan jika dagangannya ingin laku. Saat ini tidak ada keluarga yang meninggal karena Covid-19 baik positif atau suspect membeli peti jenazah secara mandiri.
"Itu sangat berpengaruh, karena untuk pemakaman orang yang meninggal itu langsung dari rumah sakit yang ngurus," katanya.
Iwing mengatakan, harga peti jenazah yang dia jual tergantung dari ukuran. Rata-rata peti jenazah untuk ukuran standar dibandrol dengan harga Rp1 juta.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait