Merasa tertarik dengan tawaran yang diberikan, Subali kemudian menyanggupinya. Dengan segera Bathara Guru memberikan kesaktian Aji Pancasona pada diri Subali dan berpesan untuk mempergunakan kesaktian ini untuk misi perdamaian. Subali mengangguk tanda setuju.
Setelah menerima kesaktian itu, ia mengajak adiknya, Sugriwa untuk membantunya melawan Mahesa dan Lembu Sura. Segeralah mereka turun ke bumi. Tak selang lama, Subali dapat merampas Dewi Tara dari tangan Mahesa dan Lembu. Kemudian dibawanya Dewi Tara ke mulut gua dan meminta adiknya, Sugriwa untuk menjaganya karena ia akan kembali ke dalam gua untuk membunuh angkara murka yang terdapat dalam tubuh kedua penguasa kerajaan di gua tersebut.
Sebelum Subali menginjakkan kakinya kembali ke dalam gua, ia berpesan kepada Sugriwa, “Adikku, aku memintamu untuk menjaga Dewi Tara disini. Jika nanti darah yang mengalir dari dalam gua ini berwarna merah, maka akulah yang menang. Namun, jikalau darah yang mengalir berwarna putih, maka akulah yang kalah dan segeralah kau tutup mulut gua ini dengan batu besar!”
Kemudian Subali bergegas kembali ke dalam gua. Terjadilah pertarungan sengit antara kakak beradik yang sakti itu dengan Subali. Dengan kekuatan Aji Pancasona, Subali berhasil menghempaskan Lembu Sura. Namun, ia terkejut Lembu Sura kembali hidup setelah Mahesa Sura melangkahi tubuhnya. Subali terkejut dengan kesaktian keduanya. Ketika Lembu Sura berhasil dibinasakannya maka sang saudara, Mahesa, segera melangkahi jasadnya. Begitupun sebaliknya.
Subali memutar cara bagaimana dirinya mampu membinasakan kedua manusia berkepala kerbau dan sapi ini. Subali yang bertubuh kecil kemudian menggunakan kesaktian Aji Pancasona untuk mengubah dirinya menjadi raksasa seperti tubuh musuh yang ada di hadapannya saat ini. Tanpa berpikir dua kali, Subali segera memegang tanduk yang ada di kepala keduanya dan membenturkan kepala kakak beradik itu hingga kepala musuhnya itu pecah dan bercucuran darah merah yang bercampur dengan otak yang berwarna putih ke arah mulut gua.
Sugriwa yang melihat warna kedua darah yang mengalir itu mengira bahwa kakaknya, Subali, ikut tewas bersama Mahesa dan Lembu. Kemudian Sugriwa segera menutup mulut gua dan membawa Dewi Tara kembali ke Kahyangan. Para Dewa menyambut kedatangan mereka dengan suka cita. Sang Dewa memberikan hadiah kepada Sugriwa yang berhasil membawa Dewi Tara kembali. Hadiah tersebut adalah menjadi suami dari Dewi Tara.
Pada awalnya, Sugriwa merasa tidak pantas mendapatkan hadiah tersebut karena sejatinya kakaknya lah yang berhasil melepaskan Dewi tara dari tangan Mahesa dan Lembu. Tetapi, karena ia yakin bahwa kakaknya telah tewas, maka ia menerima hadiah tersebut dan pesta pernikahan keduanya pun dilaksanakan.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait