Pandemi juga berdampak pada penyerapan tenaga kerja dan meningkatnya angka pengangguran. Tahun 2020 tingkat pengangguran mencapai 6,59 persen meningkat 2,9 persen dibandingkan tahun 2019 sebesar 3,69 persen.
“Nilai tukar petani juga turun 6,49 persen dari 119,02 persen menjadi 112,53 persen,” katanya.
Sedangkan prosentase produksi pertanian dan perikanan minus 0,03 persen dari target 3,26 persen. Kondisi ini diakibatkan banyaknya pekerja sektor formal dan informal banyak yang kehilangan pekerjaannya karena pembatasan atau penghentian operasional usaha sebagai dampak pandemi Covid-19.
“Untuk menekan angka kemiskinan, kami akan salurkan bantuan pangan kepada 76.466 keluarga penerima manfaat, 43.036 PKH, bantuan sosial kepada 3.422 pemohon.
Sri Purnomo mengatakan, status balita gizi buruk meningkat 0,03 persen dari 0,51 persen di tahun 2019 menjadi 0,54 pesen di tahun 2020. Penuruan ini dikarena pemantauan pertumbuhan yang kurang optimal di posyandu selama masa pandemic, sehingga permasalahan gizi yang terjadi pada balita tidak dapat dideteksi secara dini. Partisipasi masyarakat untuk datang ke posyandu juga mengalami penurunan.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait