KULONPROGO, iNews.id - Pencairan dana kompensasi pembangunan bandara baru Yogyakarta (New Yogyakarta international Airport/NYIA) di Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyisakan masalah.
Warga terdampak yang menerima kompensasi merasakan dana yanag diterima tidak utuh. Namun ada potongan yang nilainya antara Rp5 juta sampai Rp100 juta.
Dugaan potongan dana kompensasi ini mengemuka dalam aksi ratusan warga yang mendesak pencairan dana tali kasih dari Kadipaten Puropakualaman. Ratusan warga yang tergabung dalam Paguyuban Warga Terdampak Bandara Pantai Selatan (Patra Pansel) ini menggelar aksi di Perempatan Glagah Kecamatan Temon Kulonprogo, Senin (27/8/2018).
Mereka minta agar dana tali asih kepada warga penggarap lahan Pakualam Ground (PAG) segera dibayarkan. Sebab dana itu sudah dicairkan Puro Pakualaman dengan nilai mencapai Rp701 miliar. Sesuai dengan kesepakatan awal, warga akan diberikan tali kasih yang nilainya mencapai Rp25 miliar bagi para petani, pengelola hotel dan pedagang yang menggunakan lahan PAG.
Salah seorang warga, Eprianto mengatakan warga penggarap tanah Pakualam Ground sudah mendapatkan kompensasi dari PT Angkasa Pura I beberapa waktu lalu.
Kompensasi ini berupa penggantian atas bangunan, tanaman ataupun sarana pendukung lainnya (SPL) yang ada di lkahan PAG. Sedangkan hak tanah berada di Pakualaman, warga hanya dijanjikan akan diberikan tali kasih.
Namun dalam proses pencairan warga merasakan adanya kejanggalan yang terkesan potongan dana. Warga mengaku tidak tahu siapa pihak yang memotong dana tali asih itu.
Awalnya warga mendapatkan sosialisais terkait besaran kompensasi yang diterima atas aset yang ada di atas lahan PAG tersebut. Bahkan besaran yang akan diterima juga diprint dan ditempelkan di dinding balai desa. Namun saat pencairan dana yang diterima tidak sama besarnya dengan yang diterima. "Dari data yang ditemnpel punya saya kurang Rp5 juta," kata Eprianto.
Dia mengaku sempat protes dan menanyakan kasus ini ke desa terkait dengan besaran potongan. Namun, pihak desa berdalih tidak tahu permasalahan tersebut. Dia pun menanyakan ke Help Desk PT Angkasa Pura I dalam pembangunan bandara NYIA. Namun lagi-lagi tidak ada penjelasan. "Yang dipinggir jalan katanya pohon itu pagar. Tetapi punya saya di tengah juga ikut kena potongan," ucapnya.
Warga lainnya, Sigit mengatakan, kompensasi yang diterima juga tidak sama dengan jumlah yang tertera dalam kertas yang ditempel. Sesuai dengan nominal pada kertas pengumuman dia mendapatkan Rp319 juta. Namun yang ditransfer ke rekening kurang Rp10 juta. "Saya tanya ke Angkasa Pura sudah dibayarkan semuanya," ujarnya.
Sigit juga pernah mendapatkan janji akan adanya pengembalian dana Rp10 juta dari desa. Namun sampai saat ini belum ada kejelasan kapan dana akan dikembalikan. "Yang ditransfer itu nilainya beda dengan yang ditempel," ujarnya.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait