YOGYAKARTA, iNews.id - Sejumlah pedagang Jalan Perwakilan Yogyakarta mendatangi kompleks Balai Kota Yogyakarta untuk bertemu dengan Penjabat Wali kota Yogyakarta Sumadi terait rencana penutupan ruang usaha yang mereka tempati, Rabu (4/1/2023). Namun, mereka kecele karena karena gagal bertemu penjabat wali kota.
"Kami itu diundang ke sini. Tapi karena miskomunikasi maka tidak jadi hari ini (pertemuan). Katanya mau dijadwalkan ulang. Mereka bilang belum siap menerima audiensi," kata Ketua Forum Komunikasi dan Koordinasi Jalan Perwakilan (FKKJP) Adi Kusuma.
Menurutnya, mereka sudah melakukan komunikasi dengan Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji. Saat itu dikatakan, kewenangan penataan jalan Perwakilan tergantung Pj Wali Kota Yogyakarta. Untuk itulah pedagang datang untuk menyampaikan keluhan dari para pelaku usaha.
Adi mengaku kaget ketika mendapat surat edaran pada pagi hari dan langsung dilakukan penyegelan. Pedagang belum siap dengan upaya penutupan ini. Apalagi selama ini pedagang tidak pernah mendapatkan sosialisasi secara tuntas. Sementara pemerintah mengklaim sudah 10 kalu melakukan sosialisasi.
“Itu bohong, kami baru dua kali mendapat sosialisasi,” katanya.
Seingat dia, sosialisasi dilakukan pada 26 Oktober dan terakhir di 22 Desember. Pedagang hanya diberikan waktu satu bulan dan mereka minta ada perpanjangan.
“Kami tidak menolak, kami hanya butuh waktu untuk persiapan. Apalagi pemerintah tidak pernah memberikan solusi atau tempat relokasi,” katanya.
Forum ini menaungi sekitar 21 orang pelaku usaha. Semuanya memiliki karyawan dengan jumlah mencapai ratusan yang juga akan merasakan dampak.
"Kami juga mempunyai tanggungan, jadi kami ingin ada kebijakan yang berpihak ke kami," kata dia.
Pedagang ingin kearifan lokal tetap dijaga. Musyawarah harus dikedepankan untuk dalam menyelesaikan masalah.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait