3. Pekalah
Disadari atau tidak, banyak perempuan yang mengalami KDRT dalam pernikahan sebenarnya sudah bisa melihat potensi KDRT sebelum pernikahan terjadi. Celakanya, mereka lebih mengutamakan rasa sayang dibandingkan keselamatan.
Padahal, rasa sayang, suka dan kagum saja tidak pernah cukup untuk menjalani kehidupan pernikahan. Untuk itu, jika calon pasangan sudah berani berkata-kata kasar, memaki, merendahkan dan melakukan kekerasan verbal lainnya sebelum kalian menikah, perempuan mengatakan tidak untuknya. Tidak peduli sebesar apa pun rasa sayangmu.
Banyak perempuan menganggap sepele hal ini dengan harapan setelah menikah, kebiasaan buruk ini akan berubah. Padahal, kekerasan verbal yang ditoleransi terus-menerus menjadi bibit menuju kekerasan berikutnya.
Editor : Maria Christina
Artikel Terkait