Dia mengatakan jika perasaannya bercampur aduk saat hendak tidur, karena dihinggapi rasa takut dan bayangan aneh-aneh. Bagaimana tidak, untuk kali pertama terpaksa tidur di atas petilasan makam yang berdekatan dengan makam yang telah digalinya, hanya berjarak sekitar 5 meter.
“Ngeri bayangne nak ono sing tangi moro sak durunge merem piye (ngeri membayangkan jika ada yang bangun mendekati sebelum memejamkan mata bagaimana),” katanya.
“Tapi aku iso turu kepati.Tapi pas tangi nggragap (tapi saya bisa tidur pulas, tapi ketika bangun kaget),” katanya. Namun demikian, dia mengaku tidak ada hal yang menyeramkan yang dialaminya selama beraktivitas hingga tertidur di area permakaman.
Puji mengatakan jika dirinya tetap berbangga hati menjadi relawan pemakaman jenazah Covid-19. Karena dia merasa bisa membantu tanpa pamrih terhadap masyarakat khususnya warga di desanya yang sedang mengalami kesusahan saat kehilangan kerabat keluarga akibat Covid-19.
“Saya senang saja bisa jadi relawan (pemakaman jenazah Covid-19). Ya karena bisa menolong warga yang sedang kesusahan jika ada keluarganya yang meninggal karena Covid-19,” ujarnya.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait