"Karena kecurangan yang jelas-jelas di depan mata. Tidak perlu ahli teknologi atau ahli apapun (untuk pembuktian), bahkan dari TPS C1. Kecurangan yang terjadi, kesalahan input data yang berkali-kali itu sudah bukan human error lagi, tapi sudah mengarah kepada kemungkinan yang disebut kecurangan TSM tadi, terstruktur, sistematis dan masif," tuturnya.
Melalui aksi ini, secara tegas mereka menolak hasil pemilu curang dan meminta KPU untuk melaksanakan pencoblosan ulang tanpa melibatkan Gibran dan mendiskualifikasi paslon 02.
"Untuk diskualifikasi paslon 02 itu tuntutan dari kita, mau pemilu ulang atau bagaimana, itu tergantung mekanisme, mau putaran kedua tanpa 02. Intinya, hasil pemilu curang, kita menolak itu," ucapnya.
Editor : Kurnia Illahi
Artikel Terkait