YOGYAKARTA,iNews.id – Dinas Pariwisata DIY terus membuka destinasi wisata secara bertahap. Pembukaan dilakukan dengan ujicoba terbatas dan penerapan protokol kesehatan yang ketat.
Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata DIY Marlina Handayani mengatakan destinasi wisata yang mulai menerima pengunjung ini memberlakuan protokol kesehatan yang ketat. Disetiap destinasi wisata disediakan tempat cuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
Di DIY tercatat ada 139 destinasi wisata. Saat ini sudah ada 93 destinasi wisata yang melakukan ujicoba terbatas.
“Bahkan 26 di antaranya sudah menggunakan Reservasi Online Visiting Jogja,” ujar Marlina pada Diskusi Media dengan tema ‘Sinergi Menumbuhkan Sektor Pariwisata Pasca Pandemi’ melalui dalam jaringan (daring), Selasa (17/11/2020).
Selain Marlina, dalam diskusi ini juga meghdirkan hadir Dr Siswanto SpP, dokter spesialis paru dan anggota Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada (RSA UGM) dan Luile Retno Sawitri, Head of Corporate Communication & Event Management AXA Mandiri.
Lebih jauh Marlina mengungkapkan Dinas Pariwisata terus melakukan berbagai upaya untuk memulihkan sektir pariwisata mulai dengan sinergikan event, paket wisata singgel tourism dan paket wisata quality tourism. “Kita tingkatkan destinasi yang BISA. Bersih, Indah, Sehat dan Aman,” ujarnya.
Sementara Dr Siswanto SpP mengatakan, pengujung objek wisata wajib menerepakna protokol kesehatan yang ketat. Mulai dari memakai masker, cuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak. “Kalau menggunakan masker kain minimal yang dua lapis. Sedangkan jarak dengan pengujung lain minimal 1,8 meter atau dua meter,” katanya.
Siswanto menyebut masyarakat yang ingin berwisata hendaknya memiliki daya tahan tubuh yang kuat untuk menghindari tertular penyakit. Cara mendapatan daya tahan tubuh yang baik sebenarnya cukup mudah yakni konsumis gizi yang cukup, berolahraga outdoor dan asupan vitamin D yang baik atau dengan berjemur.
“Di tempat wisata yang berbahaya ketika bertemu dengan orang tanpa gejala (OTG). Sebab OTG ini tampak sehat dan bisa berwisata. Untuk itu butuh daya tahan yang baik agar tidak muda tertular,” katanya.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait