JAKARTA, iNews.id - Wisata rohani Yogyakarta dapat menjadi pilihan untuk kalian yang ingin berwisata sekaligus menambah kebutuhan spiritual. Berikut ini destinasi wisata Rohani yang bisa dipilih.
Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu daerah yang memiliki berbagai destinasi wisata mulai dari alam, seni dan budaya, kuliner, maupun wisata religinya. Berbagai wisata religi dapat dikunjungi. Berikut wisata rohani Yogyakarta yang dapat kalian kunjungi :
Masjid Kotagede
Masjid Kotagede Yogyakarta merupakan masjid tertua yang ada di Kota Yogyakarta. Masjid ini dibangun sejak zaman kejayaan kerajaan Mataram di bawah pemerintahan Sultan Agung. Masjid yang berada di kawasan wisata heritage Kotagede ini masih memiliki ciri khas klasiknya.
Saat kalian berwisata di Kotagede, jangan lupa untuk mengunjungi masjid ini. Apalagi bagi kalian yang beragama muslim, luangkan waktu untuk merasakan salat di masjid tertua di Yogyakarta ini.
Gereja Ganjuran
Gereja Ganjuran terletak di Jalan Ganjuran, Kecamatan Bambanglipuro, Kabupaten Bantul, Provinsi Yogyakarta. Bangunan Gereja Ganjuran ini tak sama dengan gereja pada umumnya, karena memiliki desain arsitektur yang sangat unik. Gereja ini mempunyai sebuah bangunan yang berbentuk seperti candi. Tentu saja hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi umat Nasrani.
Tak hanya itu, hal menarik lainnya yaitu Gereja Ganjuran terletak hanya sekitar 12 Kilometer atau kurang lebih 20 menit perjalanan dari objek wisata Pantai Parangtritis.
Pura Vaikuntha Vyomantara
Pura ini berlokasi di dalam kompleks AAU di daerah Janti, Yogyakarta. Pura ini bukan saja diperuntukkan untuk warga di kesatuan TNI AU, namun juga untuk umum dimana umat dari di luar juga dapat mengikuti persembahyangan di pura ini. Buat kalian yang ingin merasakan Kota Yogyakarta dengan aroma Bali, kalian dapat berkunjung ke pura ini.
Sendang Sono
Salah satu tempat wisata rohani Katolik yang terkenal di Yogyakarta adalah Sendang Sono. Sendang berarti mata air. Pada tahun 1904, Romo Van Lith datang dan membaptis 173 warga Kalibawang Kulonprogo dengan air sendang. Sejak saat itulah, tempat ini menjadi tempat peziarahan umat Katolik.
Peristiwa pembaptisan ini tergambar dalam relief di salah satu kapel. Kompleks ziarah Sendang Sono ini terdiri dari kapel-kapel kecil, lokasi Jalan Salib, goa Maria, pendopo, sungai, dan kios penjualan perlengkapan doa. Di sana kamu bisa beribadah serta menikmati indahnya Sendang Sono.
Destinasi wisata rohani Yogyakarta selanjutnya adalah Masjid Gedhe Kauman. Masjid Gedhe Kauman merupakan masjid utama dari kerajaan yang berada di Yogyakarta, yaitu Kesultanan Yogyakarta. Bangunan peribadatan yang didirikan oleh Sultan Hamengku Buwono ke I ini sangat kental dengan arsitektur khas Jawa.
Kampung Nitikan
Destinasi wisata rohani Yogyakarta berikutnya yaitu Kampung Nitikan, Umbulharjo. Tak hanya cocok bagi wisatawan penggemar wisata kuliner, namun Kampung Nitikan juga sangat cocok untuk wisata rohani.
Apabila selama ini Kampung Nitikan menjadi rekomendasi wisata kuliner saat bulan puasa, tetapi pada kenyataannya lokasi ini juga terdapat beberapa makam tokoh ternama. Seperti KH Ahmad Dahlan, KH Ibrahim, dan juga Raden Ronggo yang merupakan putra dari pendiri Kerajaan Mataram.
Goa Maria Tritis
Goa Maria Tritis merupakan salah satu tempat wisata rohani Katolik di Yogyakarta yang cukup unik. Apabila biasanya Goa Maria berupa goa buatan, maka Goa Maria Tritis ini merupakan goa alami lengkap dengan stalaktit dan stalagmit. Goa Maria Tritis berlokasi di daerah Paliyan, Gunungkidul. Di destinasi wisata religi ini kalian akan dapat mendengar cicit kelelawar serta air yang menetes di goa.
Klenteng Gondomanan
Salah satu peninggalan etnis Tionghoa di Jogja adalah Klenteng Buddha Prabha atau yang lebih dikenal dengan Klenteng Gondomanan. Klenteng ini berlokasi di daerah Gondomanan tepatnya di Jalan Brigjen Katamso Nomor 3, Kota Yogyakarta. Klenteng Gondomanan ini merupakan bangunan yang memiliki nilai sejarah dan spiritual yang penting bagi perkembangan budaya Tionghoa di Yogyakarta. Bagi kalian etnis Tionghoa atau yang beragama Buddha, kalian bisa menjalani doa dan mengikuti sejumlah kegiatan keagamaan. Atau cuma sekedar menikmati keindahan arsitekturnya.
Klenteng Poncowinatan
Wisata rohani Yogyakarta selanjutnya adalah Klenteng Kwan Tee Kiong. Klenteng Kwan Tee Kiong ini atau biasa yang dikenal dengan Klenteng Poncowinatan oleh masyarakat Jogja, karena memang terletak di daerah Poncowinatan. Bangunan yang didominasi warna merah dan kuning emas sebagai corak ornamen dengan sudut atap yang meruncing telah menjadi salah satu ciri khas dari kawasan Pasar Kranggan yang terletak di Jalan Poncowinatan.
Masjid Pathok Nagoro
Selain masjid di kota, Keraton Yogyakarta juga memiliki lima buah masjid lain yang biasa disebut dengan masjid-masjid Pathok Nagoro, yaitu masjid kagungan dalem di wilayah nagaragung yang selain berfungsi religius, juga berfungsi sebagai tempat pertahanan rakyat. Berangkat dari arti kata pathok nagoro, maka masjid tersebut juga berfungsi sebagai tanda kekuasaan raja.
Masjid-masjid pathok negoro antara lain berikut ini:
Masjid Dongkelan terletak di sisi barat daya kota yakni di Kauman, Dongkelan, Tirtonirmolo, Bantul. Masjid Babadan, terletak di sisi timur kota yakni di Kauman, Babadan, Banguntapan, Bantul.
Masjid Wonokromo terletak di sisi selatan kota yakni di Wonokromo, Pleret, Bantul. Masjid Mlangi terletak di sisi barat laut berada kota di Mlangi, Nogotirto, Gamping, Sleman. Masjid Plosokuning terletak di sisi utara kota yakni di Ploso Kuning, Ngaglik, Sleman.
Masjid-masjid ini tetap memelihara bentuk bangunan klasiknya. Sehingga sungguh sangat menarik bagi wisatawan yang menyukai sejarah untuk mengunjunginya.
Pura Jagatnatha
Bagi kalian pemeluk agama Hindu jangan khawatir, kalian dapat mengunjungi Pura Jagatnatha untuk berwisata rohani ketika berwisata ke Yogyakarta.
Pura Jagatnatha ini telah berdiri sejak tahun 1960-an dan digunakan oleh penduduk sekitar untuk melakukan peribadatan.
Sendang Sriningsih
Wisata rohani Yogyakarta selanjutnya adalah Sendang Sriningsih. Kawasan yang kini menjadi tempat ziarah dan dikeramatkan, dulunya sering dipakai untuk bersemedi. Namanya dulu adalah Sendang Duren. Lalu pada tahun 1935, Sendang Duren mulai dibangun menjadi tempat ziarah. Namanya pun berganti menjadi Sendang Sriningsih. Sriningsih memiliki arti perantara segala rahmat. Walaupun saat ini sumber asli sendang tidak lagi terlihat, namun wisatawan bisa mengambil air dari pancuran yang ada.
Itu dia pembahasan mengenai wisata rohani Yogyakarta. Jika kalian tertarik untuk mengunjunginya, hormati aturan yang ada supaya tak terjadi hal yang tak diinginkan. Selamat Berwisata!
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait