BANTUL, iNews.id – Pasangan calon bupati dan wakil bupati Bantul Suharsono-Totok Sudarto memenuhi panggilan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk mengklarifikasi terkait beredarnya video dugaan money politics yang viral di media sosial. Mereka mengklaim bantuan yang diberikan untuk kemanusiaan bukan kepentingan kampanye.
Menurut Suharsono kedatangannya ke Bawaslu untuk diminta klarifikasi mengenai video yang beredar di masyarakat. Dia pun memenuhi panggulan itu dan datang ke Bawaslu.
“Klarifikasi mengenai video itu. Sudah saya sampaikan (Bawaslu),” kata Suharsono, Kamis (26/11/2020).
Suharsono mengatakan dirinya adalan pensiunan polisi yang merupakan penegak hukum. Untuk itulah dia akan selalu tunduk dan taat pada hukum. Apalagi tim kampanye juga sudah menyiapkan tim hukum yang akan mendampingi proses yang ada. Disinggung mengenai pertanyaan Bawaslu, Suharsono mengaku lupa karena memang banyak.
“Pertanyaanya banyak sekali, intinya klarifikasi masalah video itu dan saya jawab apa adanya,” kata Suharsono.
Suharsono mengatakan apa yang ada di dalam video itu ada tidak unsur money politics ataupun unsur kampanye. Apalagi warga yang ada dalam video tersebut juga sudah tua dan seorang nenek (simbah).
“Tidak anda unsur kampanye. Kampanye kok simbah-simbah, banyak orang kenapa hanya simbah-simbah,” katanya.
Hal senada juga disampaikan Cawabup Totok Sudarto yang mengaku hanya diklarifikasi mengenai kejadian di video yang sempat viral. Semua permasalahan ini sudah diserahkan pada timnya.
“Sudah ada tim hukum saya, silakan tanya mereka,” katanya.
Disinggung mengenai video itu sebagai kampanye hitam kepada dirinya, Totok tidak sepaham. Menurutnya, dia tidak senang menjelekkan atau mengatakan orang lain jelek.
Totok mengaku saat itu dirinya mendapatkan panggilan melalui handphone agar ke Srunggo. Dia tidak tahu menahu dengan kegiatan disana, karena memang tidak ada rencana dalam kampanye.
“Itu kemanusiaan saja. Itu tidak sengaja,” katanya.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait