YOGYAKARTA, iNews.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta melakukan verifikasi ulang data stunting agar datanya lebih valid. Saat ini tercatat ada 1.300 balita atau sekitar 12 persen yang mengalami stunting.
“Dari data 1.300 anak, baru 800 yang terverifikasi stunting,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Emma Rahmi Aryani di Yogyakarta, Senin (4/7/2022).
Dari hasil verifikasi awal yang melibatkan dokter anak dan program Zero Tuberkolosis (TB), diketahui angka stunting di Kota Yogyakarta mencapai 7,5 persen. Verifikasi ini untuk memastikan seluruh anak yang terdata diverifikasi.
”Bagi balita yang terkonfirmasi mengalami stunting, akan dirujuk ke puskesmas dan apabila puskesmas tidak mampu menangani maka akan langsung dirujuk ke rumah sakit,” kata Emma.
Kondisi balita yang terindikasi mengalami stunting akan terlihat dari data yang terekam di dalam kartu menuju sehat (KMS). Salah satunya terlihat dari berat badan yang rendah dan kurus serta perkembangan motorik anak. Anak menjadi sering sakit-sakitan dan perkembangan otaknya tidak sesuai dengan usianya.
Oleh karenanya, Emma mengingatkan orang tua untuk rutin datang ke posyandu dan memeriksakan tumbuh kembang balita.
"Jika terdeteksi lebih dini, maka penanganan bisa dilakukan lebih mudah," katanya.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait