Dinding cagar Ndalem Mijosastran yang retak akibat getaran alat berat yang digunakan pekerja proyek Tol Jogja-Bawen. Foto diambil pada Selasa (17/1/2023). (Foto : istimewa)

Dia mengaku getaran tersebut menimbulkan retak-retak rumah terutama yang berada di dekatnya area pembangunan. Dia menyebut Rumah yang retak, berlokasi tidak sampai 50 meter dari titik pengerjaan tol.

Pekik mengungkapkan ada dua warga melaporkan rumahnya retak akibat terdampak getaran alat kerja proyek. Saat ada pengerjaan, dua warga tersebut meminta agar dihentikan karena jika terus dilanjutkan maka akan memperparah kerusakan rumah.

Tak hanya memicu dinding rumah warga retak, proyek jalan tol tersebut juga memicu banyaknya genangan air di pekarangan warga. Genangan tersebut timbul akibat tanah urug baru membuat air tidak cepat meresap. Hal ini tentu memicu sumur-sumur milik warga menjadi keruh jika hujan turun. "Sebelum proyek berlangsung, tidak ada masalah seperti demikian di kediaman warga setempat," kata dia.

Pekik juga mengungkapkan jika warganya yang rumahnya retak tersebut belum menerima kompensasi. Padahal dia sudah diperintahkan untuk mendata siapa saja yang rumahnya rusak. Dan dari pendataan yang ia lakukan, setidaknya ada sekitar 30 rumah terdampak pekerjaan lapangan di proyek Tol Jogja-Bawen, di Pundong III. "Rumah-rumah itu terhitung berada 50 meter tepi kanan-kiri lokasi proyek berjalan," ujar dia.

Menanggapi adanya laporan keluhan tersebut di atas, Humas PT Jasamarga Jogja Bawen (JJB), Danindra Ghuasmoro menyebut pihaknya sedang berkoordinasi dan memantau lokasi pelaksanaan proyek bersama rekanan PT Adhi Karya. 


Editor : Ainun Najib

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network