Dengan pelaksanaan uji coba pembukaan yang pernah dilakukan terhitung ada kunjungan sebanyak 1,9 juta wisatawan dengan pendapatan yang diperoleh Rp14,2 miliar. Pada 2021 ini kondisi lebih memprihatinkan. Operasionalisasi sektor wisata sebelum PPKM Darurat diputuskan, PAD wisata hingga sekarang sebesar Rp8,4 miliar.
"Kondisi ini membuat Dispar menurunkan target PAD. Yang awalnya Rp16 miliar diturunkan menjadi Rp12 miliar. Target tersebut dipatok dengan asumsi September-Oktober sudah dibuka. Tetapi kenyataannya juga belum buka, tentu akan berdampak pada capaian PAD,” kata Hary.
Harry mengatakan penutupan objek wisata tidak hanya berdampak pada PAD sektor pariwisata tapi juga berdampak pendapatan masyarakat dari sekor ini juga menurun.
Berdasarkan survei belanja pengeluaran wisatawan pada 2019, rata-rata tiap wisatawan mengeluarkan Rp150.000 dalam satu hari. Uang yang diterima langsung masyarakat yang menggeluti atau bekerja pada sektor wisata tersebut diakui menurun.
"Data survei pada 2020, wisatawan rata-rata hanya mengeluarkan uang Rp50 ribu dalam setiap harinya. Hal ini mengindikasikan pandemi juga mempengaruhi daya beli wisatawan. Implikasinya pada tingkat pendapatan masyarakat,” kata Harry.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait