KULONPROGO, iNews.id – Belasan hektare tanaman padi di wilayah Kapanewon Galur, Kulonprogo, terancam puso. Tanaman padi yang sudah berusia 50 hari ini layu dan mengering, akibat serangan hama wereng coklat. Sejumlah petani memilih membakar tanaman ini.
Serangan hama wereng coklat ini terparah terjadi di areal persawahan di Kalurahan Nomporejo dan Karangsewu. Sejumlah petak lahan padi sudah mengering. Bahkan ada yang sudah dibakar pemiliknya, karena tanaman yang ada, tidak bisa diselamatkan.
“Kemarin daunnya sudah kering, kemudian kita bakar,” kata salah seorang petani, Sutirah, Senin (4/5/2020).
Serangan hama wereng tahun ini, kata dia cukup ganas. Hama ini menghisap batang tanaman. Akibatnya tanaman akan layu dan mati. Sebenarnya para petani sudah berupaya memupuk dan melakukan penyemprotan insektisida. Namun upaya ini tidak banyak membuahkan hasil.
“Sudah lima kali disemprot, tidak ada hasilnya,” ujarnya.
Pemerintah melalui petugas penyuluh pertanian lapangan (PPL) sudah turun tangan membantu petani. Salah satunya mengupayakan pengendalian hama dengan membantu pemberian insektisida. Namun tetap saja, banyak yang tidak bisa diselamatkan.
Petani yang lain, Suhardi mengatakan memilih membakar tanaman padi agar lahan bisa dimanfaatkan kembali. Cara ini dilakukan agar proses pembersihan lebih cepat, disamping mematikan wereng yang ada di batang tanaman.
“Kalau dibabat satu per satu akan lama, lebih cepat dibakar,” katanya.
Suhardi menengarai, serangan wereng ini karena masa tanam yang maju 20 hari. Ini dilakukan dengan harapan masa panen juga lebih cepat dengan harga yang lebih baik. Sementara masih ada yang menyelesaikan penanaman palawija. Hal ini memunculkan perpindahan wereng dan berkembang biak lebih cepat.
“Tahun ini paling parah. Padahal sudah beberapa kali disemprot,” ucap Suhardi.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait