YOGYAKARTA, iNews.id - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa meninjau kondisi penanganan Covid-19 di RS Tingkat III dr Soetarto (RS DKT) Yogyakarta beberapa waktu lalu. KSAD yang didampingi Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana Hetty Andika Perkasa sempat berdialog dengan para tenaga kesehatan (nakes).
Warga Jogja mengenal RS dr Soetarto dengan sebutan RS DKT. Lokasinya berada Jalan Juadi No 19, Kotabaru, Gondokusuman, Yogyakarta.
RS dr Soetarto ini merupakan salah satu fasilitas pelayanan kesehatan di bawah naungan TNI AD yang menjadi tempat rujukan pasien Covid-19 di wilayah Yogyakarta.
Andika menanyakan satu persatu tenaga kesehatan baik itu dari prajurit TNI maupun para ASN apakah sudah pernah terpapar Covid-19. Pertanyaan pertama Andika dijawab oleh salah satu ASN bernama Rosmawati.
Di usianya yang sudah menginjak 55 tahun, Rosmawati masih tetap bugar untuk melaksanakan tugas-tugasnya.
"Sudah kena Covid-19 atau belum?" tanya Andika dikutip dari video TNI AD, Selasa (28/9/2021) yang kemudian dijawab oleh Rosmawati "Insya Allah jangan Pak".
Lantas Andika bertanya, apa jamu yang membuatnya kebal akan serangan Covid-19. Secara spontan, Rosmawati mengatakan dia hanya merasa bahagia agar terhindar dari virus yang sudah melanda dunia hampir dua tahun ini.
"Alhamdulillah hebat. Top ini. Apa jamunya?" tanya KSAD lagi.
"Bahagia pak," tutur Rosmawati.
Andika mengimbau kepada tenaga kesehatan yang lain agar memiliki semangat yang sama dengan Rosmawati. Sebab, usia bukanlah halangan agar bisa berkinerja baik.
"Yang lain jangan kalah sama mbak Rosmawati. Ini (Rosmawat) sudah 55 masih kuat dan kinerjanya masih bagus," ujarnya.
Lain halnya dengan Letda Ckm Ahmadi yang sudah terpapar Covid-19. Dia mengira bisa terkonfirmasi positif lantaran kondisi tubuhnya yang kurang fit pada saat memberikan pelayanan kepada pasien.
Sebab, dia pernah menerima sebanyak 50 pasien dalam satu hari. Bahkan, kerja pun tak kenal waktu, dimulai dari siang dan baru berhenti pada sore hari.
"Kami sebulan lalu merasakan hal itu (positif Covid-19) semuanya kena termasuk saya yang kena. Anggota sudah kena semua termasuk dokter semua merasakan kena Covid-19," kata Ahmadi.
ASN lain bernama Widiastuti menceritakan kepada KSAD dia dengan dibantu empat bidan sempat melakukan persalinan dari seorang warga yang terjangkit Covid-19. Beruntungnya, proses melahirkan berjalan lancar.
"Alhamdulillah berkat doa Ibu dan Bapak KSAD kami bisa diberikan kesempatan sampai sekarang," tutur Widiastuti.
Mendengar cerita seperti itu sontak raut wajah Andika kaget. Dia menegaskan kembali kepada ASN itu bahwa ibu dari si bayi positif Covid-19 saat melahirkan.
"Jadi yang melahirkan itu positif?," tanya Andika.
Di kesempatan yang sama, Kepala Rumah Sakit dr Soetarto Letkol Ckm Zamroni menjelaskan bahwa untuk membentengi para nakes, pihak ya rajin menyuplai beragam logistik. Mulai dari alat pelindung diri (APD) hingga obat-obatan dan vitamin.
"Itu sangat-sangat membantu meningkatkan daya tahan tubuh Nakes kami dan tentunya lagi moril anggota kami semakin tinggi," kata Zamroni.
Dia memaparkan, bagi tenaga kesehatan yang terjangkit Covid-19 dengan gejala ringan maka akan disarankan untuk melakukan isolasi mandiri di rumah. Namun, jika ada yang bergejala sedang hingga berat langsung diarahkan untuk mendapatkan perawatan di rumah sakit dr Soetarto.
"Untuk nakes terkena Covid-19 ini, yang pertama bila dia kontak erat atau bergejala bila nanti PCR-nya positif maka yang gejala ringan kita isolasi mandiri. Kemudian kalau yang sedang kami isolasi di rumah sakit sendiri," tuturnya.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait