YOGYAKARTA, iNews.id- Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) DIY mencatat ketersediaan beras selama tahun 2022 sebanyak 900.000 ton. Jumlah ini jauh lebih tinggi dari tingkat konsumsi dan kebutuhan beras di DIY pada 2022 yang jumlahnya hanya sekitar 450.000 ton.
Kepala Bidang Ketahanan Pangan DPKP DIY, Bambang Dwi Wicaksono mengatakan, pada tahun 2022 DIY mengalami surplus beras sampai 100 persen jika dibandingkan dengan jumlah kebutuhan beras di DIY. Dengan surplus beras itu, ia mengklaim bahwa DIY bisa bertahan pada masa krisis pangan yang diperkirakan akan terjadi pada tahun 2023 ini.
"Jadi mulai tahun 2022 ini kita sudah melakukan mitigasi. Buktinya di tahun kemarin saat pandemi Covid-19, yang katanya ada krisis pangan ternyata tidak terjadi di DIY. Justru warga bisa saling membantu ngasih beras ketika ada tetangganya yang sedang isolasi karena terpapar Covid-19," ujarnya, Senin (2/01/2023).
Dengan surplus ini, dia memastikan stok beras di DIY selama beberapa bulan ke depan sangat aman. Apalagi pada bulan Maret mendatang, DIY akan melakukan panen raya dengan hasil panen yang diprediksi mencapai 300.000 ton.
Bambang mengatakan bahwa surplusnya beras di DIY tidak lepas dari suksesnya panen yang dilakukan oleh para petani. Meski beberapa bulan terakhir DIY dilanda cuaca ekstrem, namun hal itu menurutnya tidak berpengaruh signifikan terhadap hasil panen padi.
"Untuk produksi terbesar masih dari Sleman dan Bantul, karena secara luasan lahan sawah memang paling luas," kata dia.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait