Dosen UGM sebut Fenomena cuaca esktrem di Indonesia cenderung meningkat. (Foto: Ilustrasi/Ist)

Koordinator Bidang Analisis Variabilitas Iklim BMKG Pusat, Supari mengatakan, data layanan informasi cuaca di BMKG menggunakan data dari hasil observasi 42 radar,  113 meteorologi station, 102 upper air station, 14 marine meteorologi station, dan lebih 1200 Automatic Weather Station (AWS). 

Dari data observasi ini umumnya menyampaikan kondisi cuaca di permukaan, atmosfer, juga terkait kondisi angin, suhu, tekanan dan kelembaban udara. Lalu tim melakukan asimilasi data dengan menggabungkan semua data pengamatan yang dikonversi menjadi sebuah model prakiraan. 

“Hasil pemodelan cuaca dengan bentuk prakiraan berbasis dampak, bisa untuk memberikan informasi lebih lanjut dengan prakiraan dan dampak yang dihasilkan,” katanya.


Editor : Kuntadi Kuntadi

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network