MOSKOW, iNews.id - Sebuah drone milik Ukraina berhasil ditembak jatuh tentara Rusia. Drone tersebut tengah melakukan serangan terhadap Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia.
Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia mengungkap drone ditembak jatuh di dekat area limbah nuklir PLTN.
Pasukan Rusia menembak jatuh drone tak berawak Ukraina saat berupaya mengebom pembangkit nuklir terbesar di Eropa itu.
Insiden tersebut tak menimbulkan kerusakan serius, selain itu tingkat radiasi di sekitar PLTN ternatau normal.
Rusia mendesak masyarakat internasional untuk menekan Ukraina agar mengurangi ketegangan militer di PLTN Zaporizhzhia. Ukraina dituduh menjadikan seluruh wilayah Eropa dalam keadaan bahaya menjelang kunjungan pengawas nuklir dari Badan Energi Atom Internasional (IAEA).
Namun Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov menegaskan pihaknya tidak setuju soal penerapan zona demiliterisasi di PLTN, sebagaimana diminta PBB dan Amerika Serikat (AS). PLTN Zaporizhzhia direbut Rusia sejak Maret lalu, namun pengoperasiannya masih dilakukan pekerja Ukraina.
Serangan ke sekitar PLTN Zaporizhzhia masih terus berlangsung. Rusia dan Ukraina saling menuduh sebagai pihak yang melancarkan serangan.
Perusahaan listik tenaga nuklir Ukraina Energoatom menuduh pasukan Rusia menembaki halaman kompleks PLTN sepanjang akhir pekan.
Sementara itu Kemhan Rusia menuduh pasukan Ukraina lah yang menembaki kompleks PLTN tiga kali dalam 24 jam pada Jumat dan Sabtu. Disebutkan total 17 peluru yang ditembakkan, empat di antaranya mengenai atap bangunan yang menyimpan 168 bahan bakar nuklir Westinghouse dari AS.
Selain itu 10 peluru meledak di dekat fasilitas penyimpanan bahan bakar nuklir bekas dan tiga di dekat bangunan yang menampung penyimpanan bahan bakar nuklir baru.
Ukraina juga menuduh Rusia menempatkan persenjataan di lokasi PLTN untuk menyerang wilayah lain, dengan harapan tentara Ukraina tak akan membalasnya.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait