YOGYAKARTA, iNews.id - Pemerintah Kota Yogyakarta terus menyempurnakan gerakan Nol Sampah Anorganik yang dibuang ke tempat pembuangan sampah (TPA). Salah satunya dengan menyiapkan dua armada truk untuk mengangkut sampah organik dan sampah residu di depo atau tempat pembuangan sampah sementara.
“Kami siapkan dua truk untuk sampah organik dan sampah residu,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta Sugeng Darmanto, Selasa (24/1/2023).
Saat ini ada dua TPS yang sudah membedakan kendaran pengangkut sampah berdasarkan jenisnya di TPS Tompeyan dan Pengok. Nantinya juga akan dilakukan di TPS yang lain menunggu pengadaan barang pada tahun anggaran 2024 senilai Rp25 miliar.
“Tahun ini akan dilakukan pengadaan 20 armada berupa dump truck dan juga compactor truck,” ujarnya.
Pemkot Yogyakarta akan terus mendorong masyarakat untuk mengelola sampah dari rumah. Minimal sampah yang dibuang sudah dipilah mana sampah organik dan sampah residu.
Sekda Kota Yogyakarta, Aman Yuriadijaya mengatakan, Pemkot Yogyakarta terus berupaya untuk mengurangi produksi smapah yang dibuang ke TPST Piyungan. Salah satunya dengan gerakan nol sampah anorganik dengan melakukan pengolahan sampah di setiap rumah tangga.
Menurutnya, pada 2022 produksi sampah yang dibuang ke TPST Piyungan rata-rata per hari mencapai 260 ton per hari. Gerakan ini diharapkan bisa menurunkan volume sampah antara 50-75 ton.
”Kami juga menyiapkan Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Nitikan dan mengupayakan penyediaan lokasi pengelolaan sampah di luar kota,” ujarnya.
Berbagai upaya ini terus dilakukan untuk mengantisipasi TPST Piyungan yang semakin penuh. Meski sudah dilakukan penambahan luasan, namun volume sampah tidak tertampung.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait