BANTUL, iNews.id- Eco enzyme ternyata bisa untuk pencegahan dan pengendalian penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak. Pemkab Bantul bersama PMI menyosialisasikan pembuatan dan penggunaan Eco enzyme ini.
Wakil Bupati Bantul Joko Purnomo mengatakan setidaknya sudah ada lebih dari 150 kelompok ternak di Bantul yang sudah mendapat sosialisasi dan pendampingan dalam pembuatan eco enzyme. Sosialisasi akan terus berlanjut ke kelompok ternak lain di wilayah Bantul yang punya resiko tinggi terhadap serangan PMK.
"Ini wujud konkret, wujud nyata bahwa PMI itu punya kepedulian tinggi, bukan hanya peduli kepada kebencanaan yang itu melibatkan unsur manusia, tetapi PMI juga punya perikehewanan, karena PMK juga diperhatikan PMI," kata Joko aat pengarahan pada Sosialisasi Pembuatan dan Penggunaan Eco Enzyme dalam Pencegahan PMK di Piyungan Bantul, Kamis (15/9/2022).
Joko mengatakan, dengan menghadirkan ahli dari Jawa Timur, PMI memperkenalkan eco enzyme, sebuah larutan atau cairan melalui proses fermentasi dari sisa sisa organik baik buah buahan atau sayuran. Penggunaan larutan itu disemprotkan ke kandang ternak.
"Dengan eco enzyme itu kalau pertanian harapannya panenan bisa semakin baik, kalau itu peternakan bisa ada penanggulangan hama, dan harapan kita dengan hama tidak ada, sapi tambah subur dan bisa melahirkan sapi muda bagus," katanya.
Dia mengatakan, dan memang di Bantul beberapa waktu lalu memiliki kondisi yang sama dengan kabupaten lain, dengan masuknya wabah setelah Covid-19 yaitu PMK, karena ada beberapa kelompok ternak yang sapinya terserang PMK.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait