SLEMAN, iNews.id – Badan Standardisasi Nasional (BSN) melakukan edukasi kepada masyarakat di DIY dengan ikut pameran Gebyar UMKM, Koperasi dan PKBL Expo 2021 di Jogja City Mall mulai 18-21 Maret. Pengunjung bisa mendapatkan informasi seputar Standar nasional Indonesia (SNI).
“Banyak pelaku usaha yang belum memahami proses penerapan SNI. Kehadiran kami semoga dapat menjawab pertanyaan masyarakat di DIY dan sekitarnya,” kata Koordinator Hubungan Masyarakat BSN, Denny Wahyudhi dalam siaran persnya, Jumat (19/3/2021).
Di stand BSN, pengunjung dapat memperoleh informasi mengenai capaian BSN sejauh ini, baik dalam skala nasional maupun internasional. Selain itu, pengunjung juga dapat berkonsultasi mengenai SNI serta dapat membaca langsung dokumen SNI.
Pada pameran ini, BSN menggandeng pelaku usaha penerap SNI, yaitu Gabungan Tani Organik Sawangan (Gatos) dan PT Sinar Harapan Plastik (SHP). Gatos telah menerapkan SNI 6729:2016 Sistem Pertanian Organik, sedangkan PT SHP telah terbukti konsisten menerapkan SNI untuk produk mainan anaknya, dengan meraih lima penghargaan SNI Award.
“SNI itu dapat diterapkan oleh siapapun. Seperti perusahaan mainan anak yang telah go internasional,” ujar Denny.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY, Aris Riyanta mengapresiasi keterlibatan BSN dalam pameran ini. Kehadiran BSN bisa memberikan pemahaman kepada pelaku IKM di Yogyakarta yang membutuhkan pengetahuan dan pemahaman tentang SNI.
“Kalau orang tahu SNI itu apa, proses memperoleh SNI itu seperti apa, nanti akan timbul kesadaran untuk produknya berstandar. Ini akan meningkatkan daya saing produk mereka,” kata Aris.
Perwakilan PT SHP, Bowo mengatakan, mainan anak harus memenuhi persyaratan keamanan, demi kepentingan anak itu sendiri. Mengabaikan keamanan dan keselamatan dalam memilih mainan sama saja dengan mengundang bahaya dalam kehidupan anak.
Seluruh mainan produksi PT SHP telah memenuhi SNI mainan anak. Tercatat ada 5 Standar yang diterapkan, yaitu SNI ISO 8124-1:2010, SNI ISO 8124-2:2010, SNI ISO 8124-3:2010, SNI 8579:2018 IEC 62115:2017, dan EN-71.
“Kami berkomitmen agar mainan yang kami produksi aman digunakan,” katanya.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait