Film Pendek berjudul karya mahasiswa UMY meraih juara pertama Festival Film Pendek Berbahasa Daerah tahun 2022. (foto: istimewa)

BANTUL, iNews.id - Film pendek karya mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) meraih juara petama dalam Festival Film Pendek Berbahasa Daerah tahun 2022 yang dilaksanakan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek. Film berjudul Dusner ini, merupakan karya Unit Kegiatan Mahasiswa Muhammadiyah Multimedia Kine Klub (UKM MM Kine Klub UMY) yang mengangkat Bahasa Papua. 

Produser film Dusner, Umar Al Jufri mengatakan dalam setiap pembuatan film mereka selalu menargetkan menjadi juara pertama. Keberhasilan yang diraih sebanding dengan usaha yang telah dilakukan oleh timnya. 

“Kami bersyukur akhirnya target tersebut bisa tercapai. Karena hasil tersebut sesuai dengan usaha dan perjuangan yang telah kami lakukan, baik dari proses pra produksi hingga pascaproduksi,” kata Umar, Senin (31/10/2022). 

Kompetisi Festival Film Pendek Berbahasa Daerah 2022 ini diikuti oleh ratusan peserta, baik dari kategori SMA/SMK/Sederajat maupun kategori mahasiswa/umum. Film ini mengusung tema penyelamatan bahasa daerah Papua. Mereka sempat kesulitan mencari aktor yang asli dari Papua juga penerjemahan naskah. Karena yang mereka inginkan adalah tidak memakai bahasa Papua yang di EYD-kan tapi bahasa asli dari beberapa suku di daerah Papua. 

Pemilihan lokasi juga menjadi kendala karena memerlukan setting hutan yang seperti di Papua sekaligus pembuatan rumah honai. Namun permasalahan ini bisa diatasi oleh dukungan dari teman-teman komunitas dari Papua.

“Teman-teman dari Papua juga ikut mengarahkan dan memberi saran dalam proses pembuatan film,” katanya.

Sutradara film Dusner, Yusuf Hayy mngatakan pembuatan film ini membutuhkan waktu 1,5 bulan. Setidaknya ada 30 orang yang menjadi kru dalam proses produksi. 

Bahasa daerah Papua yang diangkat karena adanya keresahan timnya atas banyaknya bahasa daerah yang mulai punah di Indonesia. 

“Film ini diangkat dari riset tim kami yang menemukan bahwa banyak bahasa daerah di Indonesia sudah mulai punah apalagi bahasa daerah di bagian timur, salah satunya Bahasa Dusner ini,” katanya. 

Disamping itu, MM Kine Klub ingin mencoba tantangan baru dengan memakai bahasa yang mungkin banyak orang awam tidak tahu. Sedangkan cerita yang diangkat merupakan sebuah realita yang seringkali diabaikan masyarakat terkait punahnya bahasa daerah. 

“Film ini sebagai sindiran untuk masyarakat millennial yang sering abai terhadap bahasa daerahnya sendiri. Film ini untuk membuka mata masyarakat terkhusus anak muda untuk terus melestarikan bahasa daerahnya masing-masing,” katanya.


Editor : Kuntadi Kuntadi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network