GUNUNGKIDUL, iNews.id – Beberapa waktu lalu Pemkab Gunungkidul menggelar musyawarah Rencanaan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Fraksi Partai Amanat Nasional (FPAN) DPRD Gunungkidul mengkritik 11 indikator kinerja utama yang ditetapkan dalam RPJMD tersebut.
"Kalau merunut dari 3 tujuan dan 7 sasaran yang ditetapkan, mengapa munculnya indikator kinerja utama hanya 11 indikator. Mengapa indikator seperti rasio gini, kesenjangan wilayah, pemberdayaan gender, indikator kepariwisataan dan lainnya tidak masuk? Apakah 11 indikator tersebut sudah memadai. FPAN berpandangan belum,” kata Ketua FPAN DPRD DIY Anwarudin dalam siaran pers yang diterima iNews.id, Senin (21/6/2021).
Belum lagi jika dicermati target yang ditetapkan di tahun 2026 dari masing- masing indikator. FPAN menilai perlu dicermati terkait angka pengangguran 1,5 persen, angka kemiskinan 11 persen dan target lainnya.
“Apakah target-target yang ditetapkan pada indikator kinerja utama sudah memadai. FPAN berpandangan setidaknya pada beberapa indikator belum memadai,” kata Anwwarudin.
Sekertari FPAN DPRD Gunungkidul, Sugeng Nurmanto menambahkan pandangan FPAN terhadap beberapa hal tersebut didasari pemikiran agar RPJMD Gunungkidul 2021-2026 benar-benar baik, handal dan progresif.
RPJMD harus mencerminkan peningkatan taraf hidup masyarakat Gunungkidul yang Bermartabat tahun 2026, sebagaimana semangat dan cita-cita tinggi yang acapkali disampaikan bupati.
“Jangan sampai target-target indikator kinerja utama yang ditetapkan tidak cocok dengan "simbolisasi lari saat pendaftaran pilkada di KPUD," ujar Sugeng.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait