Bulan lalu, parlemen Turki meratifikasi perjanjian iklim Paris, menjadi negara G20 terakhir yang melakukannya. Alasan menunda ratifikasi selama beberapa tahun, Turki tak ingin digolongkan sebagai negara maju dengan terbatasnya akses pendanaan untuk mendukung pengurangan emisi sesuai kesepakatan Paris.
Erdogan mengatakan pekan lalu Turki menandatangani nota kesepahaman untuk mendapatkan pinjaman senilai 3,2 miliar dolar AS untuk memenuhi tujuan energi bersih yang ditetapkan dalam perjanjian iklim Paris.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait