Setelah empat tahun penduduk di kota itu menyampaikan petisi, proses hukum, dan uji tingkat polusi suara, Badan Regional untuk Perlindungan Lingkungan (ARPAT) di Tuscany akhirnya memutuskan untuk menindak Guerri. Sang pastor pun didenda sebesar 2.000 euro (Rp32 juta), demikian surat kabar Corriere Fiorentino melaporkan.
Kini, Guerri masih diperbolehkan membunyikan lonceng, tetapi hanya untuk panggilan Misa dan kebaktian terakhir pada pukul 06.00 sore.
Saat dihubungi wartawan, pastor itu menolak berkomentar.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait