GUNUNGKIDUL, iNews.id-Para pedagang hewan ternak di wilayah Kabupaten Gunungkidul mengaku kesulitan untuk mendapatkan barang dagangan menyusul merebaknya penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Akibatnya harga mulai merangkak naik.
Pedagang ternak kambing asal Kapanewon Playen, Wagiarto mengatakan, saat ini semua pasar di wilayah kabupaten Gunungkidul ditutup oleh pemerintah menyusul merebaknya PMK di wilayah ini. Dirinya telah berburu kambing ke berbagai pasar namun tidak ada yang menjual.
Ia terpaksa keliling dari dusun ke dusun untuk mencari hewan ternak yang akan dijualnya. Biaya operasional pun mengalami peningkatan. Untuk menutupinya memang ia terpaksa menaikkan harga jual kambing yang ia dapat
"Kalau kambing naik sebesar Rp250.000 sampai Rp300.000r per ekor,"ujar dia.
Di hari biasa, untuk membeli seekor kambing ia hanya perlu modal Rp700.000 atau Rp1 juta. Namun sekarang sudah mulai merangkak naik menyusul ditutupnya pasar hewan di Gunungkidul untuk mengurangi kasus PMK.
Pemerintah Gunungkudul rencananya akan menutup pasar hewan hingga tanggal 12 Juni mendatang. Langkah tersebut diambil oleh Pemkab Gunungkidul guna mengantisipasi penyebaran PMK yang lebih luas lagi.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait