BANTUL, iNews.id - Gelombang tinggi yang melanda perairan pantai selatan berpotensi terjadi hampir setiap tahun. Pemkab Bantul meminta semua pihak utamanya wisatawan mewaspadai bahayanya.
Kepala Dinas Pariwisata Bantul Kwintarto Heru Prabowo mengatakan, ombak besar di Pantai Selatan terjadi hampir setiap tahun di bulan Juli.
Kwintarto mengatakan, sebenarnya justru ombak terbesar atau tertinggi menjadi ombak yang paling indah di pantai selatan Bantul. Namun karena berdampak pada abrasi, harus menjadi kewaspadaan bagi wisatawan atau yang beraktivitas di pinggir pantai.
"Kita sudah cek lapangan, secara prinsip tidak mengganggu aktivitas pariwisata, artinya untuk pariwisata tetap aman, tetapi kami selalu mengimbau seluruh wisatawan agar setiap berwisata di manapun berada untuk selalu memperhatikan lingkungan," katanya.
Dia mengatakan, sebagai contoh ada spot-spot wisata di pinggir jurang atau perbukitan, di tepi sungai ataupun di kawasan Hutan Pinus tetap memperhatikan lingkungan sekitar untuk keselamatan.
"Karena siapa tahu pengelola lalai, mudah mudahan tidak lalai, harapannya bila ada ranting, dahan yang memang harus dipangkas atau dipotong agar tidak mencelakakan, ini satu hal yang saya kira perlu kolaborasi bersama," katanya.
Dengan demikian, kata dia, keselamatan wisata tidak sekadar menjadi tanggung jawab pengelola, tetapi wisatawan ikut waspada, sehingga walaupun dengan suasana santai tapi tetap memperhatikan keselamatan.
Dia mengatakan, khusus di kawasan pantai selatan Bantul, harapannya abrasi karena dampak gelombang tinggi yang terjadi pada Sabtu (16/7/2022) adalah puncaknya, mengingat ombak tinggi pantai sudah terlihat sejak beberapa hari sebelumnya.
"Dan sekarang sudah mulai reda untuk tingginya ombak itu, tapi kita lihat tidak ada yang mengkhawatirkan aktivitas wisata, artinya Bantul tetap aman, tetapi kami tetap mengimbau para wisatawan agar jangan terlalu mendekat ke bibir pantai," katanya.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait