Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X . (foto: istimewa)

YOGYAKARTA, iNews.id - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X tidak mempermasalahkan DIY menjadi provinsi termiskin di Pulau Jawa. Menurutnya ada anomali yang tidak terjadi di wilayah lain di Indonesia.

Sultan mengatakan, selama ini perhitungan angka kemiskinan dari Badan Pusat Statistik (BPS) hanya mendasarkan pada tingkat konsumsi masyarakat. Di antaranya adalah pemenuhan kalori setiap penduduk sebesar 2.500 kalori. 

"Sekarang saya tanya apakah njenengan (anda) makan itu selalu menghitung berapa kalorinya. Saya kira tidak (menghitung). Sayapun tidak," ujar dia, Rabu (26/1/2023).

Menurut Sultan, BPS juga tidak pernah memperhatikan karakter masyarakat DIY. Ketika ditanya makan, kemungkinan jawabnya akan makan seadanya yang penting ternak mereka tidak sakit. Dan itu memang karakter itu ada di masyarakat Yogyakarta. 

Jika indikator penghitungan angka kemiskinan dari BPS yang hanya menggunakan pengeluaran per kapita, maka angka kemiskinan di DIY tetap tinggi. BPS juga mengesampingkan jika harga di Yogyakarta itu murah. 

“Coba anda makan bakso di Jogja, lebih murah mana dibanding daerah lain," kata dia.


Editor : Kuntadi Kuntadi

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network