Asap Sulfatara terlihat membumbung tinggi dari puncak Gunung Merapi, Jumat (27/11/2020). (Istimewa)

YOGYAKARTA, iNews.id - Suara guguran terdengar sebanyak lima kali dari Gunung Merapi berdasarkan periode pengamatan pada Sabtu (19/12) mulai pukul 00.00 WIB sampai 24.00 WIB. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) juga mencatat ada 38 kali gempa guguran.

Kepala BPPTKG Hanik Humaida melalui keterangan resminya di Yogyakarta, Minggu (20/12/2020), menjelaskan suara guguran di gunung api aktif itu terdengar dengan intensitas sedang hingga keras dari Pos Pengamatan Gunung Merapi (PGM) Jrakah, PGM Babadan, serta Dusun Tunggul Arum, Wonokerto, Turi, Sleman.

Pada periode tersebut, BPPTKG juga mencatat 38 kali gempa guguran, 153 kali gempa fase banyak, 43 gempa vulkanik dangkal, serta 17 kali gempa embusan.

Berdasarkan pengamatan visual, asap kawah tidak teramati keluar dari puncak gunung yang terletak di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah itu.

Laju deformasi Gunung Merapi diukur menggunakan electronic distance measurement (EDM) Babadan rata-rata sembilan centimeter dalam tiga hari.


Editor : Ainun Najib

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network